Kota Sorong, Papua Barat Daya – Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal XIV) Sorong, Laksamana Pertama TNI Joni Sudianto, CHRMP, Opsla, yang diwakili oleh Kepala Akuntansi Lantamal XIV, Letkol Laut (S) Bambang Purwanto, S.E., menghadiri acara Penandatanganan Komitmen Bersama Mendukung Ekspor dan Pelepasan Ekspor Perdana Produk Perikanan ke Singapura dan China, pada Senin pagi (23/6), bertempat di Jalan Kompleks Perikanan, Kelurahan Klaligi, Distrik Sorong Manoi.
Acara ini menandai langkah strategis dalam memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis ekspor di Papua Barat Daya. Produk ekspor perdana yang dilepas meliputi ikan pelagis dan ikan demersal beku ke Singapura serta udang beku ke China.
Turut hadir dalam kegiatan ini jajaran Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya, perwakilan Bank Indonesia, Forkopimda, serta unsur TNI-Polri dan pelaku usaha perikanan.
Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Papua Barat, Setian, menyatakan bahwa momentum pesta Sinoli 2025 harus dimanfaatkan secara strategis untuk mengoptimalkan pengumpulan data dan pemanfaatan statistik sebagai dasar pengendalian inflasi serta penguatan ekonomi daerah. “Ekspor menyumbang 29,5% terhadap perekonomian Papua Barat Daya, melampaui konsumsi rumah tangga maupun investasi,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya penguatan sektor unggulan seperti perikanan, kopi, dan hasil hutan sebagai tulang punggung ekonomi daerah, yang harus didukung melalui pembentukan tim kerja khusus dan sistem database kolaboratif.
Wakil Gubernur Papua Barat Daya, Ahmad Nausrau, yang hadir mewakili Gubernur, menyampaikan komitmen pemerintah daerah dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif. “Potensi sumber daya alam Papua Barat Daya merupakan anugerah yang harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Ahmad juga mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk berkolaborasi mempercepat proses ekspor, mengingat ketergantungan terhadap sektor migas cukup tinggi. Pemerintah provinsi, tambahnya, terus berupaya menyediakan layanan ekspor yang mudah, cepat, dan responsif.
Pelepasan ekspor ini menjadi bukti nyata kesiapan Papua Barat Daya menjadi pusat ekonomi maritim, tidak hanya di sektor pariwisata seperti Raja Ampat, tetapi juga sebagai penghasil produk perikanan unggulan untuk pasar internasional.
Dengan semangat kolaboratif dan komitmen bersama, Papua Barat Daya optimistis menatap masa depan sebagai daerah yang mandiri, berdaya saing, dan mampu menjadi pemain utama dalam perekonomian global melalui penguatan sektor ekspor.
(Timo)