Libasjatim.com – Tulungagung – Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo, S.E., M.E bersama Plt. Direktur RSUD Dr. Iskak, dr. Zuhrotul Aini, Sp.A., M.Kes menghadiri The 2nd International Conference on Advancing Postgraduate Medical Education (PGME) 2025 yang digelar di Hotel Raffles Jakarta, Rabu (27/8/2025).
Konferensi bergengsi ini bertujuan memperkuat sinergi lintas kementerian dalam mendukung percepatan pemenuhan kebutuhan dan pemerataan tenaga medis spesialis di Indonesia. Selain itu, forum ini juga diarahkan untuk memperkokoh program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) melalui diskusi ilmiah dan kebijakan bersama para pemangku kepentingan.
Acara ini mempertemukan regulator, akademisi, praktisi, akreditator internasional, serta perwakilan residen untuk berbagi pengalaman, membahas praktik terbaik, sekaligus merumuskan langkah strategis pembangunan PPDS.
Sejumlah pembicara dalam dan luar negeri hadir, dengan keynote speech dari Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin serta Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI, Brian Yulianto.
Dalam pemaparannya, Budi menegaskan bahwa Indonesia akan mempercepat reformasi pendidikan dokter spesialis melalui kerja sama dengan berbagai institusi internasional. Pemerintah menargetkan peningkatan kapasitas rumah sakit pendidikan dari 26 sentra saat ini menjadi 300–500 sentra dalam beberapa tahun ke depan.
“Langkah ini kami ambil setelah mempelajari praktik terbaik di berbagai negara. Amerika Serikat memiliki sekitar 900 rumah sakit pendidikan, Inggris 600, sementara Korea Selatan dan Singapura terbukti sukses meningkatkan produksi dokter spesialis melalui sistem serupa,” jelasnya.
Pada kesempatan ini, RSUD Dr. Iskak Tulungagung ditunjuk sebagai salah satu wakil penandatangan Komitmen Bersama Sinergitas Pemerintah Pusat dan Daerah untuk Pemerataan Layanan Kesehatan dan Pendidikan Dokter Spesialis bersama delapan RSUD lain yang mewakili 542 RSUD se-Indonesia.
Bupati Tulungagung, Gatut Sunu, menyambut baik langkah strategis ini.
“Hari ini telah terselenggara MoU antara Pemerintah Kabupaten Tulungagung dengan Kementerian Kesehatan RI serta RSUD Dr. Iskak. Kerja sama ini mencakup beberapa hal penting untuk penguatan layanan kesehatan dan pendidikan dokter spesialis,” terangnya.
Mengusung tema “Aligning Standards, Strengthening System, Empowering Future Specialist”, konferensi berfokus pada tiga pilar utama: penyelarasan kebijakan dan standar pendidikan, penguatan sistem pendukung, serta pemberdayaan calon dokter spesialis agar siap menghadapi tantangan kesehatan global.
Plt. Direktur RSUD Dr. Iskak, dr. Zuhrotul Aini, Sp.A., M.Kes, berharap momentum ini dapat membuka jalan bagi RSUD Dr. Iskak untuk menjadi hospital-based teaching hospital.
“Semoga ini menjadi contoh tata kelola rumah sakit yang baik sekaligus model pendidikan dokter spesialis di seluruh Indonesia,” ungkapnya.
Dari rangkaian kegiatan, diharapkan lahir sejumlah capaian strategis, antara lain dokumen rekomendasi nasional, penguatan jejaring kolaborasi, peningkatan kapasitas pendidikan PPDS, serta penandatanganan dokumen kesepakatan bersama.
Keikutsertaan Bupati Tulungagung dan RSUD Dr. Iskak menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam mendukung sinergi pusat-daerah demi pemerataan layanan kesehatan dan pengembangan pendidikan dokter spesialis yang berkualitas di Indonesia.
(Red)