Jakarta – Latihan Gabungan Bersama Terpadu (Latgamapad) Bhakti Kanyini Ausindo 2025 memasuki sesi Academic Class yang menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai lembaga pertahanan dan keamanan Indonesia serta perwakilan Australia, bertempat di Seskoal, Cipulir, Jakarta Barat, Selasa (21/10/2025).
Pada Academic Class tersebut, membahas berbagai aspek penting dalam penanggulangan bencana dan operasi kemanusiaan bersama (Humanitarian Assistance and Disaster Response / HADR) serta memberikan wawasan strategis terkait kesiapsiagaan, koordinasi lintas lembaga, dan dukungan internasional dalam situasi darurat.
Kegiatan diawali oleh Damian Eaton dari Australian Civil-Military Centre (ACMC) yang memberikan pengantar tentang program latihan dan tujuan Akademic Class. Ia memaparkan pentingnya koordinasi sipil dan militer dalam menghadapi situasi darurat bencana di kawasan Indo-Pasifik.
Sesi berikutnya menampilkan Dr. Daryono, S.Si., M.Si., Brigjen Pol (Purn) Ir. Ari Laksmana Widjaja, S.H., M.Si. yang mewakili BNPB, BPBD, dan BMKG, menyampaikan materi bertema “Overview of Indonesian National Disaster Risk Management Framework” yang membahas struktur, fungsi, serta peran lembaga-lembaga nasional dalam sistem penanggulangan bencana di Indonesia.
Selanjutnya berbagai topik disampaikan diantaranya Letkol Inf Alfat dari Kogabwilhan II menjelaskan “Role of the Military in Disaster Preparedness and Response”, Yopi Haryadi, S.H., M.H. dari BASARNAS dengan materi “Role of Basarnas in Disaster Preparedness and Response”, Agustina Thunay dari ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster Management (AHA Centre) menyampaikan mengenai mandat dan peran strategis AHA Centre sebagai motor koordinasi operasional kawasan ASEAN.
Kegiatan akademik ini menjadi wadah pertukaran pengetahuan strategis antara Indonesia dan Australia dalam memperkuat kerja sama regional menghadapi tantangan kedepan mengenai penanggulangan bencana alam.