Tuban – Dugaan penyelewengan dana kompensasi proyek nasional “Jabung Ring Dyke” oleh oknum pengacara beserta kroni-kroninya kembali mencuat di kalangan petani Desa Mlangi, Kecamatan Widang, Tuban. Masalah ini memicu aksi demonstrasi di depan Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Tuban pada Senin (20/01/2025).
Para petani membawa tuntutan yang sama seperti dalam aksi-aksi sebelumnya, yakni pengusutan dugaan penyelewengan dana kompensasi tanam tumbuh bagi petani penggarap tanah negara (TN) di Desa Mlangi. Mereka mendesak adanya transparansi, keadilan, dan penyaluran kompensasi yang tepat sasaran.
Kasi Intel Kejari Tuban, Dian Palma, S.H., menemui perwakilan demonstran dan menyatakan komitmennya untuk menindaklanjuti dugaan tersebut. “Kami berkomitmen melakukan pengawasan terhadap dugaan penyelewengan dana kompensasi proyek nasional Jabung Ring Dyke. Jika ditemukan bukti penyelewengan, unsur pidana akan diterapkan,” jelasnya.
Di sisi lain, Markat Noer Hadi, salah satu warga Desa Mlangi, mengungkapkan keprihatinannya kepada media. “Kami hanya ingin keadilan, transparansi, dan penyaluran kompensasi yang tepat bagi petani penggarap tanah TN di Desa Mlangi. Kami akan terus memperjuangkan hal ini demi sebuah keadilan,” tegasnya.
Agus Harisuyanto, kuasa hukum Madiono, seorang petani penggarap, menyebutkan adanya berbagai kejanggalan dalam penyaluran dana kompensasi. “Kami menduga ada pemalsuan dokumen, gugatan pengadilan, dan beberapa bentuk penyelewengan lainnya. Kami telah melaporkan hal ini ke Polres Tuban. Jika tidak ada respons, kami akan melanjutkan laporan ke Mabes Polri,” ungkap Agus.
Hingga saat ini, para petani berharap adanya tindakan nyata dari pihak berwenang untuk mengusut tuntas dugaan penyelewengan yang dinilai merugikan mereka. Perjuangan mereka menjadi simbol aspirasi masyarakat kecil yang menuntut haknya di tengah proyek pembangunan nasional.