Babinsa Koramil Pandawan Dukung Pelatihan Pupuk Organik Padat di Kayu Rabah

Pandawan, HST – Babinsa Koramil 1002-05/Pandawan, Serda Agung Prayogo, turut serta dalam pelatihan pembuatan pupuk organik padat yang diselenggarakan oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Indah Lestari di Desa Kayu Rabah, Kecamatan Pandawan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah pada Rabu (26/2/2025).

Pelatihan ini dipandu oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Desa Kayu Rabah, Mulyadi, yang memberikan penjelasan mendalam mengenai proses pembuatan pupuk organik padat, mulai dari bahan baku hingga metode aplikasinya.

Pupuk Organik Padat, Solusi Ramah Lingkungan untuk Pertanian

Dalam pemaparannya, Mulyadi menjelaskan bahwa pupuk organik padat terbuat dari bahan-bahan alami seperti kotoran sapi, sekam padi, molase atau air tetes tebu, dan EM4 cair. Pupuk ini diolah melalui proses fermentasi hingga menjadi bentuk padat yang dapat digunakan sebagai media tanam atau disebarkan langsung ke tanah.

“Pupuk organik padat ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas pertanian. Selain itu, penggunaan pupuk organik juga mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimia yang semakin mahal,” ujar Mulyadi.

Ia juga menjelaskan langkah-langkah pencampuran bahan yang tepat serta proses fermentasi yang harus dilakukan agar pupuk memiliki kualitas optimal.

Antusiasme Petani dan Dukungan Babinsa

Ketua Gapoktan Indah Lestari, Ziril Hubaisy, menyambut baik pelatihan ini. Ia menilai bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para petani yang tergabung dalam 19 kelompok tani di bawah naungan Gapoktan Indah Lestari.

“Kami berharap setelah mengikuti pelatihan ini, para petani dapat menerapkan ilmu yang didapat untuk meningkatkan hasil pertanian mereka secara berkelanjutan,” kata Ziril Hubaisy.

Sementara itu, Serda Agung Prayogo menegaskan bahwa kehadirannya dalam kegiatan ini merupakan bentuk dukungan terhadap para petani di wilayah binaannya.

“Kami dari Koramil siap mendukung setiap program yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani. Pelatihan ini menjadi langkah positif dalam menciptakan pertanian yang lebih produktif dan ramah lingkungan,” ujar Serda Agung Prayogo.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan petani Desa Kayu Rabah semakin terampil dalam mengolah pupuk organik secara mandiri, sehingga dapat mengurangi biaya produksi serta menjaga keseimbangan ekosistem pertanian.

(pen1002hst)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *