Madas Nusantara Jatim: Menjaga Kedamaian, Menolak Provokasi

Madas Nusantara Jatim: Menjaga Kedamaian, Menolak Provokasi

SURABAYA – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Madas Nusantara Jawa Timur menegaskan komitmennya untuk menjaga ketenangan sosial, persatuan masyarakat, serta kondusivitas wilayah di tengah berbagai dinamika sosial yang berkembang. Organisasi kemasyarakatan ini mengajak seluruh anggotanya agar tidak mudah terpancing isu provokatif yang berpotensi memecah belah masyarakat.

Imbauan tersebut disampaikan DPW Madas Nusantara Jawa Timur melalui rilis resmi sebagai bentuk sikap organisasi dalam merespons berbagai peristiwa yang belakangan ramai diperbincangkan publik, khususnya di Kota Surabaya. DPW menekankan pentingnya sikap bijak, dewasa, dan bertanggung jawab dalam menyikapi setiap informasi yang beredar, baik secara langsung maupun melalui media sosial.

Ketua DPW Madas Nusantara Jawa Timur, Haji Romlan, secara tegas mengingatkan seluruh jajaran pengurus dan anggota agar senantiasa mengedepankan nilai-nilai persatuan serta menolak segala bentuk provokasi.

“Saya mengajak seluruh anggota Madas Nusantara untuk tetap tenang dan menjaga kondusivitas. Jangan mudah terpancing oleh isu-isu yang bersifat adu domba, provokatif, dan berpotensi merugikan masyarakat serta mencederai persatuan,” tegas Haji Romlan dalam pernyataannya.

Terkait beredarnya informasi di masyarakat mengenai dugaan pengusiran terhadap seorang nenek yang kemudian dikaitkan dengan Madas Nusantara, DPW Madas Nusantara Jawa Timur menegaskan bahwa pelaku dalam peristiwa tersebut bukanlah anggota Madas Nusantara. Organisasi menilai tudingan tersebut tidak berdasar dan berpotensi menyesatkan opini publik.

DPW menegaskan, tindakan yang mengarah pada kekerasan atau perlakuan tidak manusiawi sama sekali tidak mencerminkan nilai, prinsip, maupun jati diri Madas Nusantara sebagai organisasi sosial kemasyarakatan.

“Madas Nusantara hadir di tengah-tengah masyarakat untuk menciptakan kedamaian, menebar nilai kemanusiaan, serta menjaga keharmonisan sosial. Kami juga ingin menegaskan bahwa orang Madura tidak identik dengan kekerasan. Madas Nusantara hadir dengan mengedepankan akhlak, adab, dan sikap saling menghormati,” ujar Haji Romlan.

Sebagai organisasi yang mengedepankan peran sosial, DPW Madas Nusantara Jawa Timur secara konsisten menanamkan sejumlah prinsip dasar kepada seluruh anggotanya. Di antaranya adalah mengedepankan akhlak dan adab dalam setiap tindakan, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, serta menjadi penyejuk dan penengah di tengah masyarakat, bukan justru pemicu konflik.

Selain itu, seluruh anggota juga diimbau untuk menjaga etika berkomunikasi, baik dalam interaksi langsung maupun di ruang digital. DPW secara tegas melarang anggotanya menyebarkan informasi yang belum terverifikasi, hoaks, atau konten yang berpotensi menimbulkan kesalahpahaman serta keresahan publik.

Menyikapi berbagai isu dan persoalan yang berkembang, DPW Madas Nusantara Jawa Timur juga mengajak seluruh pihak untuk menghormati proses hukum dan mempercayakan penanganannya kepada aparat penegak hukum. Langkah tersebut dinilai sebagai bentuk kedewasaan dalam berdemokrasi sekaligus wujud kepatuhan terhadap hukum yang berlaku.

DPW Madas Nusantara Jawa Timur menegaskan komitmennya untuk terus berperan aktif menjaga persatuan dan kedamaian di tengah masyarakat. Organisasi ini juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menolak segala bentuk provokasi yang dapat memecah belah persaudaraan.

Dengan semangat kebersamaan dan nilai-nilai kebangsaan, DPW Madas Nusantara Jawa Timur berharap kehidupan bermasyarakat yang harmonis dapat terus terjaga dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

(Tim/Red/**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *