Tuban, 2025 — Pagi itu, udara Tuban terasa lebih lembut, seperti sentuhan kasih yang mengalir dalam setiap langkah. Di balik sinar matahari yang perlahan menyinari desa, jajaran Satlantas Polres Tuban tampak menyusuri jalan-jalan desa dengan senyum tulus dan sapaan hangat. Tidak ada wajah tegang atau perintah keras—hanya kedekatan dan rasa kebersamaan yang mengalir begitu natural.
Program Polantas Menyapa kembali hadir di tengah-tengah masyarakat, membawa pesan cinta dan perhatian dari pihak kepolisian. Bukan sekadar tugas, tapi sebuah panggilan untuk menghapus jarak antara aparat dan warga, dan menciptakan suasana di mana keduanya bisa berbicara dengan hati yang sama.
Edukasi SIM yang Menghapus Rasa Takut Warga
Di sebuah pos pelayanan sederhana, sejumlah warga berkumpul. Namun, mereka bukan datang untuk urusan pelanggaran—mereka datang untuk belajar. Belajar tentang cara membuat SIM, yang selama ini banyak dianggap sulit dan menakutkan.
Seorang petani yang baru pulang dari sawah duduk berdampingan dengan seorang ibu rumah tangga, mendengarkan penjelasan seorang petugas yang berbicara dengan bahasa yang ramah dan mudah dipahami. Suasana yang penuh kehangatan menyelimuti sesi edukasi ini.
“Bapak Ibu jangan takut. Kami di sini untuk membantu, bukan mempersulit,” kata petugas dengan senyum tulus.
Warga yang selama ini ragu, baik karena takut ujian praktik atau bingung soal biaya, kini merasa lebih tenang. Mereka yang dulu enggan mengurus SIM karena takut akan prosedur yang rumit, kini merasa diberi kepastian dan pengertian.
Meningkatkan Pemahaman tentang STNK dan Pajak Kendaraan
Di dekat sana, beberapa petugas lainnya membagikan brosur edukasi mengenai pengurusan STNK dan pajak kendaraan. Seorang pedagang sayur yang baru saja selesai menata lapaknya mendekat. Ia tampak tersenyum haru, matanya berkaca-kaca.
“Biasanya kami bingung, Mas… Sekarang jadi jelas. Terima kasih sudah turun ke sini,” katanya dengan nada penuh syukur.
Petugas dengan sabar menjelaskan berbagai kemudahan yang kini tersedia dalam pembayaran pajak, dan bagaimana proses pengurusan STNK menjadi lebih mudah dan tidak lagi memerlukan prosedur yang membingungkan. Bukan sekadar informasi, namun juga rasa lega yang dirasakan warga setelah mendapat penjelasan yang tepat.
Sosialisasi BPKB yang Membuat Warga Merasa Diperhatikan
Di tempat lain, beberapa warga yang baru membeli motor tampak antusias bertanya seputar pengambilan BPKB. Mereka bertanya dengan penuh harap, dan petugas dengan telaten memberikan jawaban yang jelas, menghilangkan keraguan yang selama ini menghinggapi mereka.
“Kami tidak ingin warga merasa bingung atau takut salah. Kami turun untuk memberi kepastian,” ujar salah satu petugas dengan penuh ketulusan.
Warga yang semula merasa cemas kini merasa didampingi, diberi pemahaman, dan diberi rasa aman bahwa proses administrasi kendaraan bisa dilakukan dengan mudah dan transparan.
Sentuhan Humanis dari Kasat Lantas Polres Tuban
Kasat Lantas Polres Tuban, AKP Muhammad Hariyazie Syakhranie, S.Tr.K., S.I.K., menjelaskan bahwa Polantas Menyapa bukan hanya sekadar program kerja. Ini adalah wujud cinta polisi kepada masyarakat Tuban.
“Kami ingin warga merasakan bahwa polisi bukan hanya penegak hukum, tetapi juga sahabat. Kami hadir untuk memastikan mereka tidak bingung, tidak takut, dan merasa ditemani dalam setiap proses administrasi kendaraan,” ujarnya dengan penuh semangat.
Pelayanan yang Menyentuh Hati
Hari itu, Polantas Menyapa kembali membuktikan bahwa pelayanan publik tidak hanya soal mengurus formulir atau proses administratif. Ini tentang kemanusiaan. Ini tentang membangun kedekatan—ketika polisi turun ke desa, berbicara dengan masyarakat, memberikan pengetahuan, dan menjawab setiap pertanyaan dengan penuh perhatian.
Senyum warga, canda tawa yang mengalir ringan, dan rasa nyaman yang tercipta menunjukkan bahwa kedekatan antara polisi dan masyarakat bukanlah hal yang mustahil. Sebaliknya, itu adalah kebutuhan yang harus dipenuhi agar kedamaian dan kepercayaan dapat tumbuh.
Sebuah Tindakan yang Menghangatkan Hati Warga Tuban
Di Tuban pagi itu, program Polantas Menyapa mengajarkan kita bahwa pelayanan yang terbaik adalah yang datang dari hati. Ketulusan, senyuman, dan perhatian yang diberikan oleh para petugas menunjukkan bahwa polisi bukan hanya hadir untuk menegakkan hukum, tetapi juga untuk melayani, mengedukasi, dan merawat hubungan kemanusiaan dengan masyarakat.
Program ini bukan hanya tentang aturan, tetapi tentang membangun ikatan yang lebih kuat antar masyarakat dan pihak kepolisian, menjadikan Tuban sebagai contoh betapa pentingnya kedekatan dan saling pengertian dalam menjalankan tugas bersama.

