Kota Sorong PBD (31/7/25) – Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya melalui Dinas Koperasi dan UMKM menegaskan komitmennya dalam mendorong pelaku usaha lokal untuk memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) guna menjamin mutu, keamanan, dan daya saing produk dalam negeri.
Acara sosialisasi bertajuk “Fasilitasi Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri Sesuai SNI” resmi dibuka oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Papua Barat Daya, Jhony Way, S.Hut, M.Si., didampingi oleh Kepala Dinas Koperasi dan UMKM PBD, Suardi, S.STP, di Hotel Belagri, Kota Sorong, Kamis (31/7/2025).
Dalam sesi wawancara, Jhony Way menekankan bahwa pemenuhan SNI adalah bentuk perlindungan terhadap konsumen sekaligus upaya mendorong produk lokal menembus pasar yang lebih luas.
“Kita tahu selama ini banyak produk belum memenuhi standar, padahal ini soal keselamatan dan kualitas. Helm misalnya, tanpa SNI justru membahayakan. Begitu juga beton, makanan, bahkan barang harian lain. Kalau tidak jelas standarnya, konsumen akan ragu,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyinggung pentingnya pengalokasian minimal 30% belanja APBD untuk produk dalam negeri, sebagaimana amanat pemerintah pusat. Menurutnya, hal ini bukan sekadar formalitas, melainkan strategi nyata untuk memperkuat ekonomi lokal.
Sementara itu, Suardi menambahkan bahwa pelaku UMKM akan didampingi oleh lembaga teknis seperti BSN (Badan Standardisasi Nasional) dalam proses pengajuan sertifikasi produk. Pemprov, lanjutnya, akan menjadi jembatan antara pelaku usaha dan lembaga sertifikasi.
“Kami minta para pelaku usaha tidak ragu. Ajukan saja produknya, nanti kita dampingi. Kami bahkan mulai memetakan potensi-potensi di kabupaten/kota agar pendataan bisa lebih akurat,” ujarnya.
Meski mengakui tantangan soal akses data dan koordinasi antarwilayah, Suardi optimistis bahwa lewat pendekatan bertahap dan sinergi lintas sektor, UMKM di Papua Barat Daya bisa bersaing di pasar nasional, bahkan internasional.
Acara ini menjadi salah satu langkah awal dari serangkaian program pemerintah untuk mewujudkan UMKM lokal yang berdaya saing, berstandar, dan menjadi pilihan utama masyarakat.
(TK)