Polri  

Kapolda Papua Barat Bersama Forkopimda Tinjau Lokasi Ketahanan Pangan di Distrik Bomberai Kabupaten Fakfak

Fak-Fak PB – Kapolda Papua Barat Irjen Pol. Johnny Eddizon Isir,S.I.K.,M.T.C.P. bersama PJ. Gubernur Provinsi Papua Barat beserta Forkopimda Provinsi Papua Barat melakukan peninjauan lokasi ketahanan pangan yang merupakan program Nasional di Distrik Bomberai Kabupaten Fakfak, Jumat (22/11).

Kedatangan Forkopimda Provinsi Papua Barat adalah untuk menjalin silaturahmi sekaligus untuk memberikan penguatan dan melakukan peninjauan pada lokasi ketahanan pangan yang ada di kabupaten Fakfak tepatnya di distrik Bomberai.

Setibanya di balai kampung Onim Jaya,
Pj. Gubernur,Kapolda, dan Forkopimda melakukan tatap muka kepada masyarakat. Pada kesempatan tersebut
Kapolda menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah memberikan dukungan dalam menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif di Papua Barat khususnya di kabupaten Fakfak.

“Polri dalam hal ini Polda Papua Barat mendukung program bapak Presiden RI dalam hal percepatan penanganan swasembada pangan yang mana ada beberapa kendala di beberapa tempat sehingga bapak ibu organisasi perangkat daerah (OPD) terkait dapat mencari solusi untuk menangani kendala yang ada” ucap Kapolda.

Kapolda menghimbau kepada OPD terkait dalam hal ini dinas pertanian dan perkebunan kab. Fakfak agar menyiapkan data-data real yang diperlukan untuk dibawa ke tingkat pusat.

“Program ketahanan pangan ini diharapkan tidak hanya program yang dilaksanakan dari tanggal 25-29 November 2024 tetapi dapat menjadi program yang terus berjalan dan berkesinambungan serta memberikan manfaat dalam peningkatan ketahanan pangan” tutup Kapolda.

Usai melaksanakan tatap muka, kegiatan dilanjutkan menuju lokasi ketahanan pangan kemudian melakukan peninjauan lahan yang akan digunakan, Kapolda Bersama Forkopimda mengunjungi Mako Polsek Bomberai untuk beristirahat sejenak. lokasi bendungan yang bertempat di SP 4. Kegiatan ditutup dengan peninjauan bendungan di SP 4 yang akan menjadi sumber irigasi pada lokasi ketahanan pangan.

(Tim/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *